Unsur-Unsur Kebudayaan dalam Dinamika dan Pewarisan Budaya
- Get link
- X
- Other Apps
Kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat tidak diwariskan secara biologis, tetapi diperoleh melalui
proses belajar. Kebudayaan tersebut didapat, didukung, dan diteruskan
oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan pernyataan
dan perwujudan dari kehendak perasaan dan pikiran manusia. Oleh karena
itu, kebudayaan dapat berkembang dari tingkat yang sederhana menuju yang
lebih kompleks atau modern sesuai dengan tingkat pengetahuan manusia
pendukung kebudayaan tersebut.
Unit terkecil dari kebudayaan
disebut unsur (traits). Tetapi ada yang mengatakan bahwa traits itu
dapat dibagi lagi menjadi unsur yang lebih kecil disebut items.
Menurut Hoebel,
unsur adalah suatu kesatuan corak perilaku yang dipelajari dan dianggap
tak dapat diperkecil lagi atau produk nyata yang dihasilkan oleh
perilaku tersebut.
Setiap kebudayaan terdiri dari
ribuan unsur. Misalnya saja kesenian karawitan apakah dapat disebut
sebagai unsur kebudayaan? Bukan, karena kesenian karawitan merupakan
sekumpulan unsur yang terdiri dari irama, alat-alat karawitan, lagu,
lirik,dan lain-lain. Gabungan semua unsur itu akan membentuk kompleks
kebudayaan yang merupakan sekelompok unsur budaya yang saling
berhubungan.
Para ahli antropologi memiliki pandangan yang berbeda dalam merumuskan unsur-unsur suatu kebudayaan, antara lain :
a) Melville J. Herskovits
Melville J. Herskovits merumuskan empat unsur pokok kebudayaan, yaitu sebagai berikut.
1. alat-alat teknologi (technological equipment)
2. sistem ekonomi (economic system)
3. keluarga (family)
4. kekuasaan politik (political control)
b) Bronislaw Malinowsky
Adapun menurut Bronislaw Malinowsky, suatu kebudayaan harus memiliki unsure –unsur pokok sebagai berikut.
1. Sistem norma yang memungkinkan
masyarakat untuk saling bekerja sama sehingga dapat menguasai dan
menaklukkan alam sekitar (the normatic system).
2. Organisasi ekonomi (economic organization).
3. Alat dan lembaga pendidikan, yaitu keluarga yang merupakan lembaga pendidikan utama (mechanism and agencies of education).
4. Organisasi kekuasaan (the organization of force).
c) Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu sebagai berikut :
1. Bahasa (bahasa lisan dan tertulis).
2. Sistem pengetahuan (pengetahuan
tentang flora dan fauna, tentang ruang, waktu, bilangan, dan tentang
tubuh manusia serta perilaku antarsesama manusia).
3. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup manusia serta sistem teknologi (alat –alat produksi, distribusi, dan transportasi, wadah dan tempat –tempat untuk menyimpan makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat tinggal/rumah, serta senjata).
4. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi (berburu dan meramu, perikanan, beternak, bercocok tanam serta berdagang).
5. Sistem religi (sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, serta upacara keagamaan).
6. Sistem kemasyarakatan/organisasi sosial (kekerabatan, sistem kesatuan hidup, asosiasi dan perkumpulan –perkumpulan, serta sistem kenegaraan).
7. Kesenian (seni lukis dan gambar, patung, relief, rias, tari, musik, sastra dan drama).
Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut merupakan analisis dari perincian kebudayaan ke dalam bagian –bagian yanglebih khusus dan dapat dibandingkan dengan daftar –daftar pranata –pranata sosial. Walaupun ada persamaan antara keduanya, namun terdapat perbedaan dan persamaan pokok dalam unsure –unsure kebudayaan universal dan metode pembagian masyarakat oleh pranata.
Setiap unsur kebudayaan universal terdapat dalam ketiga wujud kebudayaan (wujud berupa sistem budaya, sistem sosial, dan unsure –unsur kebudayaan fisik).
Dengan demikian sistem ekonomi
dapat berupa konsep, rencana, kebijakan, dan adat istiadat yang ada
hubungannya dengan ekonomi. Termasuk juga tindakan –tindakan
dan interaksi antara para produsen, pedagang tengkulak, ahli transpor
dan pengecer dengan para konsumen atau berbagai unsurnya, seperti
peralatan, komoditi, dan benda –benda ekonomi.
Serupa dengan hal tersebut, sistem
religi juga dapat mempunyai wujud sebagai sistem keyakinan dan gagasan
tentang Tuhan, dewa, roh halus, neraka, surga, dan lain –lain. Selain itu juga mencakup berbagai bentuk upacara (baik yang musiman atau punyang kadang kala) maupun berupa benda –benda suci serta religius.
Kesenian pun dapat berwujud
berbagai gagasan, ciptaan, pikiran,dongeng atau syair yang indah, tetapi
juga dapat berwujud sebagai tindakan, interaksi antarsesama seniman
pencipta, penyelenggara, sponsor kesenian, pendengar, penonton, maupun
para peminat hasil kesenian.
Hubungan antara Unsur-unsur Kebudayaan
1. Peralatan dan Perlengkapan Hidup (Teknologi)
Teknologi menyangkut cara –cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara –cara manusia mengorganisasikan masyarakat, mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil –hasil kesenian.
Masyarakat kecil yang berpindah –pindah
atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit
mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem
peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu sebagai berikut.
a) Alat –alat produktif.
b) Senjata.
c) Wadah.
d) Alat-alat untuk menyalakan api.
e) Makanan.
f) Pakaian.
g) Tempat berlindung dan perumahan.
h) Alat –alat transportasi.
2. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Perhatian para ilmuwan pada sistem
mata pencaharian ini terfokuspada masalah-masalah mata pencaharian
tradisional saja, di antaranya:
a) Berburu dan meramu.
b) Beternak.
c) Bercocok tanam di ladang.
d) Menangkap ikan.
3. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
a) Sistem Kekerabatan
Kekerabatan adalah unit –unit
sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah
atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu,
anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan
seterusnya. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan
seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga
unilateral.
b) Organisasi Sosial
Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama –sama,
manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan tertentu yang
tidak dapat mereka capai sendiri. Organisasi sosial adalah perkumpulan
sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun
yang tidak berbadan hukum, berfungsi sebagai sarana partisipasi
masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
4. Bahasa
Bahasa merupakan alat atau
perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau
berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa
isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada
lawan bicaranya atau orang lain.
Melalui bahasa, manusia dapat
menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama
masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk
masyarakat.
Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai berikut:
a) Alat berekspresi.
b) Alat komunikasi.
c) Alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk:
a) Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari –hari (fungsi praktis).
b) Mewujudkan seni (fungsi artistik).
c) Mempelajari naskah –naskah kuno (fungsi filosofis).
d) Untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai
keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan
keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga.
Berdasarkan jenis nilai estetika yang ditampilkan kesenian (budaya seni) dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
a) Seni rupa, yaitu benda –benda
seni yang menampilkan keindahannya dalam bentuk wujud atau bentuk
misalnya lukisan, seni patung, seni lukis, atau seni fotografi.
b) Seni suara,
yaitu seni yang menampilkan keindahannya dalam bentuk suara, seni suara
ini terdiri dari seni suara vokal (manusia), seni suara instrumental
(alat musik), dan seni suara campuran (perpaduan antara suara manusia
dengan alat musik).
c) Seni gerak,
yaitu seni yang menampilkan keindahannya dalam bentuk gerakan atau
aktivitas. Misalnya seni tari, gerak dan lagu, senam berirama dan
sebagainya.
d) Seni drama,
yaitu seni yang menampilkan keindahannya dalam bentuk visualisasi
pementasan adegan cerita. Misalnya ketoprak, wayang orang, lenong,
ludruk, dan sebagainya.
Benda seni memiliki cirri –ciri sebagai berikut:
a) Mengandung nilai estetika.
b) Berfungsi memberikan penghiburan.
c) Melekat dengan unsur-unsur
kebudayaan yang lain seperti senirupa melekat pada model rumah, model
mobil, sepeda motor, danlain-lain.
d) Berfungsi sebagai alat
komunikasi untuk menyampaikan pesanatau harapan dari kelompok masyarakat
yang satu kepadakelompok masyarakat yang lain.
6. Sistem Ilmu dan Pengetahuan
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan –harapan.
Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh
pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut
logika, atau percobaan –percobaan yang bersifat empiris (trial and error).
Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
a) Pengetahuan tentang alam.
b) Pengetahuan tentang tumbuh –tumbuhan dan hewan di sekitarnya.
c) Pengetahuan tentang tubuh manusia.
d) Pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia.
e) Pengetahuan tentang ruang dan waktu.
7. Sistem Kepercayaan
Secara bersamaan, muncul keyakinan
akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga
mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan
dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia
tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada
penguasa alam semesta.
Koentjaraningrat membagi hal ini menjadi:
a) Sistem kepercayaan/religi
b) Kesusastraan suci
c) Sistem upacara
d) Magic
e) Umat agama.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment