Budaya Masyarakat Tradisional & Modern, Proses Pewarisan, Hubungan Kepribadian dan Perbandingannya
- Get link
- X
- Other Apps
1. Pengertian Pewarisan Budaya
Apakah pengertian pewarisan budaya? Pewarisan budaya adalah suatu proses, perbuatan atau cara mewarisi budaya masyarakatnya. Proses pewarisan budaya disebut juga dengan socialization. Proses pewarisan budaya dilakukan oleh masyarakat terhadap warga masyarakat dalam sepanjang hayat anggota masyarakat.
Berlangsung dari sejak lahir hingga akhir hidup. Tujuan pewarisan budaya adalah membentuk sikap dan perilaku warga masyarakat sesuai dengan budaya masyarakatnya. Budaya diwariskan dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya. Untuk selanjutnya diteruskan ke generasi yang akan datang.
2. Pewarisan Kebudayaan pada Masyarakat Tradisional
Pewarisan kebudayaan dilakukan oleh semua masyarakat, tanpa mengenal tradisional ataupun modern.
Pewarisan kebudayaan pada masyarakat tradisional dapat dilakukan dalam berbagai cara, yaitu pengajaran kebudayaan dalam keluarga, pengajaran kebudayaan dikeraton, pengajaran kebudayaan dari kepala suku kepada rakyat, pengajaran kebudayaan melalui padepokan, pengajaran kebudayaan melalui pelatihan, dan pengajaran kebudayaan melalui perkumpulan.
a. Pengajaran kebudayaan dalam keluarga
b. Pengajaran kebudayaan di kraton
Pewarisan kebudayaan juga dapat dilakukan melalui keraton yang memberi pengajaran kebudayaan kepada abdi dalem atau kerabat keraton. Pewarisan kebudayaan tersebut misalnya, pengobatan tradisional atau perawatan tubuh secara tradisional. Resep –resep rahasia tradisional diajarkan hanya untuk kerabat keraton, namun dapat pula tersebar keluar keraton.
c. Pengajaran kebudayaan dari kepala suku kepada rakyat
Kepala suku adalah pemimpin sukunya. Oleh karena itu, perintah yang diberikan kepala suku akan ditaati. Melalui kepala suku, kebudayaan diajarkan kepada anggota suku bangsa. Kemudian disebarkan kepada anggota keluarga di suku tersebut. Demikian seterusnya, sehingga kebudayaan dapat terjaga kelestariannya.
d. Pengajaran kebudayaan melalui padepokan
Padepokan adalah salah satu tempat yang digunakan untuk mengajarkan tari –tarian tradisional. Pada masa dulu, tari –tarian diajarkan di kraton. Namun, di luar kraton pun akhirnya muncul tari –tarian, terutama dari daerah pesisir. Ada kemungkinan pula tari –tarian tercipta dari daerah pesisir. Melalui padepokan tersebut, kebudayaan dapat dilestarikan dengan melakukan pewarisan kepada generasi penerus.
e. Pengajaran pelatihan
Pewarisan kebudayaan yang dilakukan melalui pelatihan misalnya pengajaran bela diri tradisional. Bela diri tradisional adalah salah satu kekayaan kebudayaan bangsa. Melalui padepokan, kekayaan tradisional dapat tetap dilestarikan dan diwariskan kepada generasi –generasi berikutnya.
f. Pengajaran kebudayaan melalui perkumpulan
Kebudayaan dapat diwariskan melalui kegiatan yang terdapat didalam suatu perkumpulan. Kegiatan tersebut misalnya cara menangkap ikan dengan kearifan budaya masyarakat setempat. Perkumpulan nelayan saling berbagi pengetahuan dan kemudian diwariskan kepada generasi penerusnya.
Kelompok lain misalnya kelompok petani sawah, ladang, atau kebun yang saling berbagi pengetahuan cara bekerja di sawah, ladang, atau kebun. Saling berbagi pengetahuan cara membajak sawah, cara menugal, atau cara memetik daun teh. Hal –hal yang demikian diajarkan kepada anak cucunya, maka pewarisan kebudayaan telah berlangsung.
3. Pewarisan Kebudayaan Pada Masyarakat Modern
Terlebih pada masyarakat modern, pewarisan kebudayaan perlu dilakukan. Jikalau kita mau mengamati keadaaan masyarakat kota saat ini, nilai dan norma sebagai bagian dari kebudayaan mulai tidak dipandang lagi. Apakah hal ini sebagai bukti bahwa pewarisan kebudayaan pada masyarakat kota atau modern mengalami kegagalan?
Oleh karena itu, pewarisan kebudayaan pada masyarakat modern dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu pengajaran kebudayaan dalam keluarga, pengajaran kebudayaan melalui institusi pendidikan, pengajaran kebudayaan melalui museum, pengajaran kebudayaan melalui media televisi, pengajaran kebudayaan melalui internet, dan pengajaran kebudayaan melalui pagelaran.
a. Pengajaran kebudayaan dalam keluarga
Mirip dengan pengajaran kebudayaan dalam keluarga pada masyarakat tradisional, pada masyarakat modern juga dapat dilakukan pewarisan kebudayaan, misalnya orang tua mengajarkan pengetahuan mengenai tarian daerah asalnya dengan membelikan VCD (Video Com-pact Disc) berisi tarian daerah. Dengan demikian telah dilakukan pewarisan kebudayaan
b. Pengajaran kebudayaan melalui institusi pendidikan
Institusi pendidikan sejak taman bermain telah mengajarkan lagu daerah hingga pakaian daerah yang kemudian dikenakan pada saat memperingati hari Kartini. Pada tingkat lanjut, diajarkan lebih mendalam mengenai kebudayaan daerah di seluruh Indonesia. Dengan demikian pewarisan kebudayaan telah berlangsung melalui institusi tersebut.
c. Pengajaran kebudayaan melalui museum
Pada masa kini telah banyak museum didirikan untuk dapat melestarikan kebudayaan bangsa. Museum terlengkap hingga ada rumah adat, terdapat di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Hal yang demikian adalah salah satu aktivitas melestarikan kebudayaan bangsa untuk dapat diketahui generasi penerus. Hal ini adalaha ktivitas pewarisan kebudayaan pula.
d. Pengajaran kebudayaan melalui media televise
Televisi adalah salah satu sarana yang dapat menyebarkan informasi kebudayaan dengan cepat. Program –program kebudayaan telah banyak dibuat pada stasiun televisi. Hal ini secara tidak langsung adalah aktivitas pewarisan kebudayaan.
e. Pengajaran kebudayaan melalui internet
Internet adalah sarana pemberi informasi yang sangat luar biasa. Dengan subjek yang sama, dapat ditemukan banyak informasi yang saling melengkapi. Melalui internet tersebut informasi kebudayaan dapat diperoleh dengan mudah. Penyediaan informasi mengenai kebudayaan tersebut adalah salah satu aktivitas pewarisan kebudayaan karena informasi dapat diketahui oleh generasi berikutnya.
f. Pengajaran kebudayaan melalui pagelaran
Pagelaran tari, pagelaran peragaan busana daerah, dan pagelaran yang lainnya adalah suatu bentuk pewarisan kebudayaan juga. Melalui aktivitas tersebut, generasi penerus dapat memahami kekayaan kebudayaan yang ada di Indonesia.
4. Hubungan antara Kebudayaan dan Kepribadian
M.J. Herskovits memandang budaya sebagai sesuatu yang super organic karena budaya bersifat turun –temurun meskipun masyarakat senantiasa silih berganti yang disebabkan oleh adanya kematian dan kelahiran.
Theodore M. Newcomb mengatakan kepribadian menunjuk pada sikap –sikap seseorang untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara khusus apabila dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi sesuatu keadaan. Kepribadian banyak dipengaruhi adat istiadat pengasuhan anak –anak.
Anak –anak diasuh oleh orang –orang dalam lingkungannya, ibu, ayah, dan saudara. Jika anak-anak sudah dewasa, beberapa watak yang seragam akan menonjol pada individu yang sudah dewasa itu. Lanton dan Kardiner menyebutkan watak ini disebut kepribadian umum atau kepribadian dasar (basic personality structure).
Berdasarkan konsep yang diajukan Lanton dan Kardiner, kemudian muncul konsep kepribadian Timur dan kepribadian Barat. Prof. Dr. Koentjaraningrat menyatakan bahwa kepribadian adalah watak khas seseorang yang tampak dari luar, sehingga orang luar memberikan kepadanya sesuatu identitas khusus.
Jadi, kepribadian dipengaruhi oleh faktor kedaerahan, cara hidup di kota atau di desa, agama, profesi, dan kelas sosial. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan hubungan antarakebudayaan dan kepribadian berikut ini.
Keterangan bagan:
Kepribadian mengacu pada ciri –ciri khas dan sifat –sifat yang mewakili sikap sekarang. Kepribadian adalah pola –pola pemikiran, peranan, konsep diri, mentalitas, dan segala kebiasaan –kebiasaan. Individu dan perilakunya disesuaikan dengan masyarakat dan kebudayaannya.
a. Kepribadian yang selaras dengan lingkungan alam dan lingkungan social
1) Lingkungan alam
Lingkungan alam adalah keadaan tanah, iklim, flora, dan fauna di sekitar individu. Keselarasan hubungan manusia dengan lingkungan alamnya sebagai tempat hidup yang memberi hidup manusia.
2) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial terdiri atas individu maupun kelompok yang berada di sekitar manusia. Di dalam masyarakat akan dijumpai lapisan –lapisan sosial yang menghasilkan kepribadian masing –masing.
b. Kepribadian yang menyimpang atau tidak selaras dengan lingkungan alam dan social
1) Lingkungan alam
Pemanfaatan lingkungan alam yang tidak benar akan menimbulkan bencana, misalnya banjir, erosi, kekeringan, dan lain –lain. Perkembangan pembangunan berhasil meningkatkan kesejahteraan, tetapi dapat pula menimbulkan pencemaran jika tidak memerhatikan lingkungan alam.
Pencemaran itu akibat limbah, seperti limbah pabrik, limbah industri, maupun adanya polusi kendaraan bermotor.
2) Lingkungan Sosial
Kepribadian menyimpang (deviant personality) telah diteliti para ahli antropologi. Dalam penelitian tersebut ditemukan beberapa gejala sebagai berikut.
a) Kepribadian yang retak
Kepribadian menurut Sigmund Freud terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
(1) Id, yaitu mewakili diri dari bagian yang bersifat tidak sadar, naluriah, impulsif (mudah terpengaruh oleh gerak hati) dan tidak disosialisasikan.
(2) Ego yaitu mewakili bagian dari yang bersifat sadar dan rasional. Ego sering disebut juga penjaga pintu kepribadian karena ia menjaga interaksi antara id dan super –ego.
(3) Super –ego, yaitu mewakili bagian dari yang telah menyerap nilai –nilai budaya dan berfungsi sebagai suara hati.
b) Nilai –nilai subkebudayaan menyimpang
Sejumlah perilaku penyimpangan kelompok terjadi dalam subkebudayaan dari masyarakat. Subkebudayaan menyimpang (deviant subculture) adalah subkebudayaan yang bertentangan dengan norma –norma kebudayaan dominan. Hal itu memisahkan diri dari aturan –aturan, nilai –nilai bahasa, dan istilah –istilah yang berlaku umum.
5. Perbandingan Proses Pewarisan Budaya pada Masyarakat Tradisional dan Modern
Proses pewarisan budaya terjadi dari dahulu hingga sekarang. Manusia saat ini dapat mengetahui budaya manusia berates –ratus bahkan beribu –ribu tahun yang lalu karena adanya pewarisan budaya dengan menggunakan berbagai media budaya. Pada umumnya orang membedakan pewarisan budaya pada masyarakat tradisional dan modern.```
Menurut Koentjaraningrat (1999) “masyarakat tradisional merujuk pada masyarakat yang ada pada abad ke-19 dan sebelumnya.” Atas dasar itu, masyarakat modern adalah masyarakat yang hidup pada awal abad 20 sampai dengan sekarang.
Pewarisan budaya pada masyarakat tradisional merujuk pada pewarisan budaya yang terjadi pada masyarakat yang hidup pada abad ke – 19 dan sebelumnya. Sedangkan pewarisan budaya pada masyarakat modern menunjuk kepada proses pewarisan budaya yang terjadi pada masyarakat yang hidup pada awal abad ke – 20 sampai dengan sekarang.
Perbedaan pewarisan budaya pada kedua jenis masyarakat itu di antaranya dapat ditinjau menurut peranan lembaga kebudayaan, cara pewarisan budaya, sarana pewarisan budaya dan kecepatan pewarisan budaya.
1. Peranan Lembaga Kebudayaan
Ada 5 (lima) lembaga kebudayaan manusia yang sangat berperan dalam pewarisan budaya dari generasi ke generasi. Kelima lembaga kebudayaan itu adalah lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga agama, lembaga ekonomi dan lembaga pemerintahan.
Lembaga kebudayaan yang sangat berperan dalam pewarisan kebudayaan dalam masyarakat tradisional adalah keluarga. Pada masyarakat tradisional, orang tua, anak dan anggota keluarga lainnya sering menghabiskan waktu bersama –sama, bersenda gurau dan saling bertukar cerita. Orang tua sering menceritakan dongeng, mitos dan legenda sebagai penghantar tidur anak –anaknya.
Lembaga kebudayaan yang sangat berperan dalam pewarisan budaya dalam masyarakat modern selain keluarga adalah lembaga pendidikan, lembaga agama, lembaga ekonomi dan lembaga pemerintahan.
Pada masyarakat modern, anggota keluarga sudah banyak menghabiskan waktunya di luar rumah, orang tua asyik dengan pekerjaan dan anak lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah, mulai dari sekolah, tempat bermain dan tempat berlatih dan berolah raga.
Fakta ini menunjukkan bahwa lembaga pendidikan seperti sekolah merupakan lembaga yang sangat penting dan utama dalam proses pewarisan budaya dalam masyarakat modern.
2. Cara Pewarisan Budaya
Cara pewarisan budaya pada masyarakat tradisional terjadi secara sederhana, yaitu melalui tatap muka langsung, dari mulut ke mulut dan praktik langsung. Masyarakat dengan tipe berburu mewariskan keterampilan berburu dengan cara membawa langsung anaknya untuk turut serta dalam berburu.
Pewarisan budaya dilakukan dengan tatap muka langsung, ketika mitos, legenda, dan dongeng diceritakan, orang tua bertatap muka langsung dengan anak –anaknya. Cara lainnya adalah dari mulut ke mulut. Pewarisan budaya sering dilakukan secara berantai, seseorang bercerita kepada temannya, yang kemudian bercerita kepada orang lain, dan seterusnya.
Cara pewarisan budaya pada masyarakat modern berlangsung secara canggih, yaitu melalui tatap muka langsung maupun tanpa tatap muka. Kecanggihan cara pewarisan budaya pada masyarakat modern terjadi akibat dari penemuan teknologi komunikasi dan informasi canggih seperti telepon, handphone, radio, televisi, dan internet serta alat percetakan yang menyebabkan tersedianya berbagai jenis buku.
Pewarisan budaya sudah dapat dilakukan melalui teknologi komunikasi dan informasi, yang tidak memerlukan tatap muka langsung. Media elektronik dan media massa memiliki peranan penting dalam proses pewarisan budaya pada masyarakat modern.
Penghantar tidur manusia pada masyarakat modern adalah dengan mendengarkan radio dan menonton televisi, sudah sangat jarang orang tua yang membacakan dongeng kepada anak –anaknya menjelang tidur.
3. Sarana Pewarisan Budaya
Pewarisan budaya pada masyarakat tradisional melibatkan sarana yang sangat sederhana, yaitu pertemuan langsung dan dari mulut ke mulut dengan melibatkan cerita –cerita rakyat, seperti mitos, legenda dan dongeng. Karena sarananya yang sangat sederhana maka ruang lingkup pewarisan budaya pada masyarakat tradisional sangat sempit dan kecil, yaitu meliputi masyarakat satu keluarga dan satu desa.
Pewarisan budaya pada masyarakat modern melibatkan sarana yang sangat canggih, yaitu teknologi komunikasi dan informasi canggih seperti telepon, handphone, radio, televisi, dan internet serta alat percetakan yang menyebabkan tersedianya berbagai jenis buku.
Karena sarananya yang sangat canggih maka ruang lingkup pewarisan budaya pada masyarakat modern sangat luas dan besar, yaitu meliputi masyarakat yang sangat luas, bahkan meliputi seluruh dunia.
4. Kecepatan Pewarisan Budaya
Pewarisan budaya pada masyarakat tradisional berlangsung dengan sangat lambat. Tipe masyarakat berburu dan meramu bertahan selama 2000 tahun, hal ini menunjukkan betapa lambatnya proses pewarisan budaya yang berujung pada lambannya perubahan budaya.
Penyebab lambatnya pewarisan budaya pada masyarakat tradisional adalah sarananya yang masih sangat sederhana. Pewarisan budaya pada masyarakat modern berlangsung dengan sangat cepat. Kian kemari terjadi perubahan budaya yang sangat cepat.
Tipe masyarakat bercocok tanam ladang berubah cukup cepat menjadi bercocok tanam tetap, dan selanjutnya berubah cepat menjadi tipe masyarakat kota dengan berbagai spesialialisasinya. Kota berubah dengan sangat cepat menjadi menjadi metropolitan dengan sistem informasinya yang canggih.
Hal ini menunjukkan terjadinya proses pewarisan budaya yang semakin cepat kian kemari. Penyebabnya adalah cepatnya pewarisan budaya pada masyarakat modern adalah sarananya yang sangat canggih.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment