Hubungan antara Karya Seni, Seniman,dan Masyarakat Lengkap dengan Kesimpulan

 Hubungan antara karya seni, seniman, dan masyarakat terlihat pada sikap atau apresiasi pelaku seni dan masyarakat terhadap kesenian. Menurut Koentjaraningrat, apresiasi seni tidak sama bagi semua orang. Tetapi walaupun demikian, beberapa ahli Antropologi mengemukakan satu hipotesa bahwa ada unsur pokok atau unsur dasar yang mempunyai hubungan universal.


Perasaan estetis merupakan suatu kecenderungan manusia untuk bersikap terhadap segala sesuatu yang menyenangkan, mengharukan, dan menakjubkan terhadap desain, warna, proporsi, harmoni, dan kesatuan.


Dalam masyarakat yang masih tradisional, kesenian merupakan bagian dari kehidupan sehari hari. Seni terjalin dengan kerja biasa dan dalam ritual religius. Pekerjaan seni dilakukan oleh para seniman yang memiliki bakat atau keahlian yang diperolehnya secara otodidak maupun melalui pendidikan seni khusus.


Oleh karena itu, hidup matinya kesenian modern tergantung bagaimana apresiasi masyarakat terhadap hasil karya seni para seniman. Sikap atau apresiasi seni dapat kita bagi menjadi dua yaitu sikap terhadap kesenian tradisional dan sikap terhadap kesenian modern:


Sikap terhadap Kesenian Tradisional


Pelaku seni dan masyarakat masih memberikan apresiasi yang baik terhadap kesenian tradisional. Para pelaku seni banyak yang membentuk paguyuban atau kelompok yang bergerak pada bidang seni.


Contohnya adalah Karawitan, Wayang kulit, Wayang orang, Wayang Golek, Reog, Ludruk, tari saman, tari Bali, dan lain sebagainya. Para peminat seni tradisional juga masih banyak. Mereka cenderung banyak meluangkan waktu untuk menikmati pertunjukan wayang, ludruk, gamelan, tarian daerah, menikmati peninggalan bersejarah seperti candi candi, dan sebagainya.


Sikap para pelaku seni dan masyarakat tersebut di samping untuk memenuhi kebutuhan rohani, juga sesungguhnya turut serta melestarikan kekayaan budaya bangsa Indonesia.


Sikap terhadap Kesenian Modern


Para pelaku seni dan masyarakat di Indonesia pada umumnya memberikan apresiasi yang positif terhadap segala macam bentuk kesenian. Apresiasi positif tersebut diberikan juga terhadap kesenian modern, baik itu bagi seni rupa maupun seni suara.Pelaku seni juga semakin banyak bermunculan.


Seni suara terutama, bermunculan pelaku seni dengan aliran musik yang beragam. Aliran musik yang memiliki peminat terbanyak saat ini adalah dangdut. Pelaku seni dan peminat musik pada dangdut semakin bertambah dari masa ke masa. Untuk kelompok kelompok musik beraliran pop atau pop rock juga semakin banyak bermunculan.


Peminat musik terhadap kelompok kelompok musik tersebut juga memberikan apresiasi yang sangat baik. Untuk pelaku seni bidang perfilman dan sinematografi juga telah semakin kokoh menginjak dunia seni mengembangkan sayap untuk meningkatkan kualitasnya. Tak kalah baiknya juga apresiasi masyarakat terhadap hasil perfilman dan sinematografi Indonesia.



Kebudayaan pada masyarakat tidak lepas dari pola perilaku masyarakat dalam menciptakan karya seni. Hubungan ini terjadi secara alamiah yang membentuk suatu instrumen dari karya seni. Beberapa instrumen dari karya seni adalah:


1. Seni


Hubungan antara Karya Seni, Seniman,dan Masyarakat Lengkap dengan Kesimpulan

Seni adalah produk jenis perilaku manusia yang khusus, penggunaan imajinasi secara kreatif untuk membantu kita menerangkan, memahami dan menikmati hidup. Ketika seorang penari menari, ia menghasilkan perilaku manusia yang khusus, yaitu tarian. Ia tidak menari bagai seorang robot. Ia menari dengan imajinasi yang kreatif sesuai dengan penghayatannya terhadap pesan dan makna tarian itu.


Tarian yang diperankannya membantu para penikmat seni untuk memahami dan menikmati hidup sesuai pesan dan makna tarian itu. Setiap bentuk seni lahir dari situasi dan kondisi alam serta berusaha untuk menjelaskan situasi dan kondisi alam fisik manusia. Misalnya, ketika seorang pelukis melukis tanah yang gersang dengan dinaungi awan hitam pekat, lukisan itu lahir dari imajinasinya mengenai situasi dan kondisi alam fisik manusia, yaitu kegersangan dan masa depan yang buram.


Penjelasan yang hendak diberikan lukisan itu adalah bahwa alam sangat gersang dapat menyebabkan kesengsaraan kehidupan manusia. Kesenian juga untuk melambangkan kritik sosial terhadap situasi dan kondisi sosial serta pemerintah. Kita sering melihat kelompok teater yang bermain drama di jalanan. Mereka menggunakan berbagai aksesoris dan lambang.


Setelah mereka bermain drama yang memilukan, pentas di akhir, dengan menghancurkan sesuatu atau mengarak peti mati. Pembakaran itu dapat dimaknai sebagai protes dan kemarahan. Peti mati berarti kematian. Apa yang mereka protes, bila mereka protes terhadap pemerintah atau lainnya berarti mereka menunjukkan kemarahannya kepada pemerintah.


Dalam kehidupan sehari hari seni digunakan untuk menggambarkan rasa cinta, kasih sayang, dan keindahan. Contohnya, adalah lukisan Monalisa yang terkenal itu untuk menggambarkan kecantikan, keanggunan dan keindahan. Tentu saja hal ini sangat mungkin dilakukan dengan penuh rasa cinta.


Kita juga sering melukis orang lain yang kita sayangi, kita gambar dengan penuh hati hati dan kesabaran yang lahir dari hati yang penuh sayang. Akhirnya, lahirlah gambar wajah yang sangat kita kenal.


2. Seniman


Pelaku seni sering disebut juga sebagai seniman. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan seniman yaitu orang yang mempunyai bakat seni dan berhasil menciptakan serta menggelar karya seni (pelukis, penyair, penyanyi, dan sebagainya).


Adakalanya seniman memiliki idealisme yang tinggi sehingga tak terjangkau oleh masyarakat. Akibatnya karya karya yang dihasilkan oleh seorang seniman hanya bisa dinikmati oleh seniman itu sendiri atau oleh kalangan yang amat terbatas.


Apabila seni dipahami sebagai hasil berupa karya karya seni, yaitu lagu, puisi, patung, lukisan, dan sebagainya maka seniman adalah orang yang dapat menghasilkan karya seni. Menurut pengertian ini, tidak semua orang dapat disebut seniman, yang dapat dikategorikan seniman adalah hanya orang yang dapat menghasilkan karya seni.


Mereka diantaranya adalah Wage Rudolf Supratman pencipta lagu kebangsaan Indonesia “Indonesia Raya”. Affandi, Surono, Hendra, Sudjojono dari kalangan pelukis yang banyak menghasilkan karya seni berupa lukisan, dan sebagainya.


Kegiatan seniman adalah melakukan kegiatan berkesenian, seperti menyanyi, mencipta dan membaca puisi, melukis, akting, dan sebagainya. Kegiatan berkesenian dapat dipandang, sebagai:


1) Penyaluran kekuatan adi-kodrati.

2) Penyaluran bakti (kepada Tuhan, atau pemimpin).

3) Melestarikan warisan nenek moyang.

4) Sarana atau komponen pendidikan (baik dalam aspek penerusan nilai nilai budaya maupun pengembangan kreativitas).

5) Kegiatan bersenang senang dan berhibur.

6) Sarana mata pencaharian hidup.


Atas dasar fungsi kegiatan berkesenian di atas dan tujuan kegiatan berkesenian di atas setiap karya seni memiliki hakekat unik. Hakekat karya seni memiliki berbagai kemungkinan, di antaranya sebagai:


1) Kekuatan adi kodrati yang menjelma.

2) Ide yang mewujud.

3) Energi yang mewujud.

4) Sarana kesinambungan tradisi.

5) Wujud kreativitas.

6) Sarana bersenang.


a. Kebebasan Berkreasi


Kesenian adalah proses kreatif seniman dalam olahan renungan intuisi, kepekaan seni dan nurani kesenimanan ketika berhadapan dengan problematika masyarakat, persoalan hidup atau pun gugatan rasa religiusitas serta kejujuran untuk senantiasa setia pada nurani.


Berkesenian berarti proses kreatif seniman dengan menggunakan intuisi, kepekaan dan hati nurani dalam menilai permasalahan masyarakat, persoalan hidup atau pun rasa keimanan dan ketakwaan yang dituangkan  dalam salah satu bentuk hasil kesenian, seperti puisi, drama, lukisan, film atau tari, dan sebagainya. Banyak orang berkata bahwa kesenian adalah kritik sosial.


Seniman dalam menciptakan seni dengan melakukan proses kreatif yang membutuhkan adanya jaminan kebebasan berkreasi, yaitu :


- Kebebasan seniman untuk mengomentari kehidupan sosial dalam wujud hasil seni.

- Kebebasan seniman untuk mengajak masyarakat kembali pada nilai nilai dasar religi yang diwujudkan dalam bentuk seni.

- Kebebasan seniman untuk menggalang solidaritas sosial yang dinyatakan dalam bentuk hasil seni.

- Seniman bebas melakukan apa saja dalam berkreasi dalam berkesenian untuk menghasilkan seni.


Ekspresi kebebasan berkesenian oleh seniman hanya tunduk pada satu perintah, yaitu hati nurani. Hati nurani selalu menyuarakan keikhlasan, kejujuran dan pengabdian. Keikhlasan adalah suatu keadaan atau kondisi yang sesuai dengan sikap dan perbuatan yang dilakukan dengan tulus hati, hati yang bersih dan jujur.


Sikap dan perbuatan ikhlas mengandung unsure unsur tanpa pamrih, tanpa mengharapkan balas jasa, dan dilakukan dengan sukarela. Bila salah satu dari ketiga unsur itu tidak terpenuhi dalam berkesenian maka tidak akan terwujud keikhlasan dalam berkesenian.


b. Tanggung Jawab Berkesenian


Setiap kebebasan berekspresi yang berlebihan oleh seniman dapat saja menimbulkan keresahan masyarakat. Oleh karena ini para seniman perlu juga memperhatikan tanggung jawab dalam kebebasan berekspresi, Singkatnya kebebasan yang bertanggung jawab dalam berekspresi.


Bagaimanapun juga seniman adalah makhluk sosial, oleh karena itu seniman juga harus mendukung terwujudnya kedamaian dan ketenteraman masyarakat melalui karya karya seninya. Bagaimanapun juga seniman adalah anggota suatu bangsa, oleh karena itu seniman juga harus memperkokoh persatuan dan kesatuan melalui karya seninya.


Bagaimanapun juga, seniman adalah anggota suatu negara. Oleh karena itu seniman harus mengajak orang untuk mematuhi norma norma yang berlaku di negaranya melalui karya karya seninya.


3. Masyarakat


a. Pengertian Masyarakat


Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh mempengaruhi satu sama lain. Ada dua syarat utama terjadinya masyarakat, yaitu terdapat dua orang atau lebih dan terdapat sifat saling mempengaruhi atau pertalian kebatinan yang terjadi dengan sendirinya.


b. Masyarakat dan Seni


Masyarakat adalah sumber seni. Tidak ada seni bila tidak ada masyarakat. Setiap masyarakat melahirkan seni. Setiap masyarakat memiliki seni. Seni adalah hasil dari masyarakat sesuai dengan perkembangan peradabannya.


Kesenian mencerminkan nilai nilai yang dianut suatu masyarakat dan sekaligus merupakan cara untuk mewariskan nilai nilai tersebut kepada generasi berikutnya di samping sebagai berbagai fungsi lainnya, seperti fungsi hiburan dan penyaluran kekuatan adi kodrati.


Masyarakat selalu memiliki seni. Kesenian setiap bersifat unik, berbeda satu sama lainnya. Setiap seni adalah hasil perenungan seniman terhadap masyarakatnya. Oleh karena itu, karya seni selalu mencerminkan ide ide dan nilai nilai masyarakatnya. Berikut ini akan dipaparkan bukti buktinya dari seni masyarakat suku bangsa Indonesia.


1) Kesenian Aceh banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam, namun telah dikembangkan dan disesuaikan dengan lingkungan social budaya Aceh sendiri.


2) Suku bangsa Bengkulu mendiami daerah sekitar Kota madya Bengkulu, pesisir pantai kabupaten Bengkulu Utara dan kabupaten Bengkulu Selatan.


3) Suku bangsa Betawi merupakan suatu suku bangsa baru yang terbentuk oleh berbagai campuran suku bangsa lain sejak zaman Jakarta masih sebagai pelabuhan yang bernama Sunda Kelapa, kemudian berubah menjadi Batavia.


4) Orang Bugis sering juga disebut orang Ugi. Suku bangsa ini mendiami beberapa kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, seperti Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Wajo, Sidenreng Rappang, Pinrang, Polewali Mamasa, Enrekang, Pare Pare, Barru, Maros, dan Kepulauan Pangkajene.


5) Orang Kutai umumnya berdiam di Kabupaten Kutai, Provinsi Kalimantan Timur. Dalam bidang kesenian, orang Kutai mengenal seni sastra yang disebut tarsulan, yaitu syair yang dibacakan dengan berlagu.


4. Kesimpulan


Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa hubungan seni, seniman dan masyarakat adalah:


a. Masyarakat selalu memiliki seni yang dilahirkan oleh beberapa senimannya.

b. Masyarakat adalah sumber inspirasi bagi seniman dalam melahirkan karya seni.

c. Karya seni adalah sarana seniman untuk mengkritik dan memperbaiki keadaan masyarakatnya.

Comments

Popular posts from this blog

4 Fase Perkembangan Ilmu Antropologi Serta Contohnya

15 Pengertian Kebudayaan Secara Umum, Etimologi dan Menurut Para Ahli

6 Ciri Budaya Lokal di Indonesia Dan Contohnya